Eps 40 : Jalan Kita Tak Lagi Sama

11:45 PM Icasia 0 Comments

Semoga ini bisa menjadi pelajaran untuk kita...

Yang terbaik menurut kita belum tentu terbaik dimata Allah.. Allah selalu memiliki rencana akan jalan hidup yang terbaik menurutNya dengan berbagai cara yang tidak terduga.. seperti pengalaman yang baru saja aku lewati dan kali ini aku ingin berbagi cerita denganmu...

Bertahun aku menjalin hubungan dengan ai. Aku merasa yakin, aku merasa mantap.. Aku belum pernah merasa yakin seperti ini, belum pernah. Dengan orang lain pun aku belum pernah merasa seyakin ini. Mungkin ini salahku juga, tidak baik berprasangka yang berlebihan. Pembicaraan antara kita pun sebenarnya sudah mengarah kearah yang serius, baik orangtuaku dan orangtuanya telah sama-sama mengetahui. Ai pun berusaha keras untuk mempercepat waktu melamarku. 

Aku berencana dengan ai, akan menikah dua tahun lagi, 2016 yang apabila dijumlah menjadi angka sembilan. Ia pun berencana sebisa mungkin tahun depan melamarku. Ayahnya pernah berkata akan membantu ai untuk melamarku, saat ini, tapi aku tidak ingin merepotkan, biarlah kami sama-sama berusaha sendiri dari nol, dan orangtuaku pun ingin ai berusaha dengan kerja kerasnya sendiri.

Namun, mungkin perlahan aku harus mulai mengikhlaskan semuanya, mengikhlaskan tentang mimpi kami untuk berumah tangga saat ini. Takdir Allah sedang berkata lain saat ini. Dan mulai banyak ujian demi ujian yang menerpa. Dan kebiasaannya adalah, menghilang dariku karena tidak ingin membuatku sedih. Entah karena terbiasa atau memang kehendakNya.. aku sudah mulai terbiasa menghadapi karakternya.

Hal ini membuatku semakin mendekatkan diri sama Allah, dan aku sudah mulai mengambil jarak, membiarkan semua berjalan sesuai alurnya, aku tak ingin semakin terlarut. Percaya saja, janji Allah bahwa manusia diciptakan untuk berpasang-pasangan, tidak perlu risau. Lelaki baik untuk wanita yang baik dan wanita yang baik untuk lelaki yang baik.  Sampai akhirnya, aku ada di titik pemikiran bahwa melepaskan dan mengikhlaskan mungkin itu jawaban yang terbaik bagi kita saat ini. 

Bukan tidak ingin mempertahankan atau menyerah dengan keadaan dan bukan karena tak lagi cinta atau sayang.. tapi, aku sudah pasrah atas apapun yang akan terjadi setelah ini, aku mulai lelah. Kita tidak bisa berjalan sempurna bukan apabila hanya salah satu yang mempertahankan, yang memperjuangkan. Kita harus berjuang bersama-sama bukan?

Mungkin aku memang tidak tahu dengan begitu jelas mengapa harus seperti ini tapi, aku berusaha meyakini diriku sendiri beberapa bulan ini, bahwa ini bagian dari rencana Allah agar kelak aku memperoleh kebahagiaan yang sebenarnya di jalan yang Allah ridhoi, yaitu menikah tanpa pacaran. Aku harus lebih sabar dan tawakkal, Allah sayang aku, selalu. Ini adalah jalan yang harus aku tempuh, biarlah waktu yang menjawab semuanya, mungkin dengan begini aku bisa fokus lagi memperbaiki diri dan membahagiakan orangtuaku. Ada keluarga yang  lebih membutuhkanku.

Teruntuk ai yang ada disana, mungkin ada baiknya kita kembali ke jalanNya, daripada kita harus saling menyakiti. Kita tidak perlu saling menunggu. Biarlah Allah memperlihatkan rencana indahNya seiring berjalanNya waktu.. Aku mungkin masih berharap kamu, dan kamu pun begitu, tapi ini jalan yang kita harus lalui saat ini. Mari kita berusaha di jalan masing-masing. Entah dengan siapa benang merah kehidupan kita akan tersambung, tapi kamulah yang terhebat yang pernah aku kenal. 

Bersyukurlah bukan karena kita dipisahkan ai, tapi bersyukurlah karena kita dipertemukan..

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.