Eps 63 : Me and My Hijab Story Part 1
Teringat obrolan hari ini dengan mey dan dwi, sahabat terbaik sepanjang masa, tentang aku, tentang ceritaku, tentang hijabku..
Aku jadi teringat, sebelum aku berhijab, aku sama sekali tidak memiliki keinginan untuk berhijab saat itu, berulang kali saat sahabat-sahabatku menyarankan aku dengan lantang berkata :
"aku mau wisuda ngga pakai hijab say haha"
"nanti ajalah say kalau udah nikah dan punya anak jadi biar anaknya lihat aku berhijab, nikahan aku mau ngga pakai hijab biar bisa pakai adat solo hihi"
sampai pernah, waktu kita survey tempat penelitian ke Universitas Islam Sultan Agung Semarang, disana mewajibkan perempuan yang masuk area kampus untuk berhijab. Saat itu, aku terpaksa, benar-benar terpaksa memakai hijab supaya bisa masuk area kampus, seriously aku sama sekali tidak nyaman. Mey dan dwi, saksi hidup bagaimana dengan mudahnya begitu keluar area kampus, hijab langsung aku lepas begitu saja, tidak peduli berapa pasang mata yang melihat, dan aku enjoy-enjoy aja malahan aku ngomong ke mereka
"udah ah aku lepas aja, gerah banget tau ga"
Astaghfirullahaladzim... kalau inget masa-masa itu menyebalkannya aku waktu itu.. Aku saja lupa part cerita yang ini, teringat karena mey dan dwi yang ngomong... Mereka dulu pun memandangku dengan tatapan ya ah.. sudahlah, dan mereka melanjutkan semua berubah karena adanya mas masalalu.. mereka beranggapan betapa dia hebat, bisa merubahku sampai sejauh ini, merubah pandanganku, merubah total semuanya...
Aku masih ingat pertama kali aku sama dia, aku belum mengenakan hijab, rambut masih kugerai, sebelum pergi masih suka aku styling, bahkan kalau mas masalalu main kerumahku kerapkali aku masih mengenakan baby doll yang mini mini.. sampai akhirnya suatu ketika...
"besok kalau aku kesini, kamu pakai baju yang bener ya, jangan terlalu pendek, ngga enak sama orangtuamu."
Biasanya aku berontak, tapi kali ini aku menurut.. akhirnya aku pakai baju panjang kalau dia main kerumah, meskipun aku belum menggunakan hijab. Lambat laun, aku sering melihat perempuan berhijab di kampus, di jalan, dimana saja, lalu aku melihat diriku sendiri, kok agak malu lihat baju yang kupakai yang rata-rata lengan pendek semua. Aku lihat hijab di rumah, yang kubeli hanya karena bergambar beruang dan itu kupakai hanya saat lebaran saja. Tergerak untuk mencoba.
Akhirnya, hijab itu kukenakan saat aku pergi sama dia, aku bilang jangan diketawain kalau lihat wujud baruku. Dia diam saja, sepanjang perjalanan dia diam saja. Aku tanya dia malam harinya, dia cuma komentar "aku suka lihat aiko hari ini, kamu itu mau diapain aja selalu cantik, tapi aku paling suka lihat kamu hari ini." ♥ keesokan harinya, mungkin hidayah dari Allah aku ajak dia beli kerudung, aku ingat pertama beli kerudung cuma 5, itupun aku belum tau mau dipakai kapan, cuma sejak saat itu aku jadi suka ajak pergi dia cuma untuk beli dan milihin kerudung.
Waktu itu, aku masih suka pakai-lepas-pakai-lepas, apalagi kalau ke kampus full aku ngga pernah pakai hijab, cuma waktu pergi-pergi aja sesekali sama teman-teman, atau sama dia aku pakai hijab. Tapi, ga jarang juga rambutku masih berkibar kemana-mana..
Hingga suatu ketika...
Lanjut post berikutnya ya....
Waktu itu, aku masih suka pakai-lepas-pakai-lepas, apalagi kalau ke kampus full aku ngga pernah pakai hijab, cuma waktu pergi-pergi aja sesekali sama teman-teman, atau sama dia aku pakai hijab. Tapi, ga jarang juga rambutku masih berkibar kemana-mana..
Hingga suatu ketika...
Lanjut post berikutnya ya....
0 komentar: